1 Tornado
Angin Tornado adalah suatu angin pusaran
kuat skala menengah dari kumpulan arus kuat awan gelap yang merentang ke
permukaan bumi. Saat muncul angin Tornado, kerap disertai dengan satu atau
beberapa pilar awan berbentuk corong seperti “belalai gajah” dari dasar awan
dan menjulur ke bawah, dengan disertai badai angin dan hujan, petir atau rambun
(batu es). Jika Tornado melewati permukaan air, ia dapat menarik air ke atas,
dan membentuk tiang air, berdekatan dengan awan. Jika melewati daratan, kerap
akan merobohkan rumah, menumbangkan tiang listrik, bahkan menarik manusia,
ternak atau benda-benda lain ke dalam pusarannya dan dibawa ketempat lain.
Angin Tornado kerap terjadi pada saat hujan disertai petir di musim panas, dan
sebagian besar muncul pada sore hari hingga menjelang malam, skala terjangannya
kecil, diameter Tornado umumnya berkisar antara puluhan hingga ratusan meter.
Waktu berlangsungnya Tornado biasanya hanya beberapa menit, paling lama juga
tidak lebih dari beberapa jam. Terjangan anginnya sangat kuat, kecepatan angin
di sekitar pusat dapat mencapai 100-200 meter/jam. Daya perusaknya sangat kuat,
tempat yang dilalui angin Tornado, kerap akan membuat pohon-pohon yang
dilaluinya tercabut dari akarnya, menjungkir balikan mobil, menghancurkan
bangunan dan sebagainya, terkadang menarik pergi manusia.
2. Thypoon (Taufan)
Sistem siklon (pusaran angin) daerah
tropis yang agak kuat yang terjadi di perairan laut selatan dan Samudera
Pasifik barat, disebut Thypoon. Pada 1989 silam, World Meteorological
Organization (WMO) menetapkan, bahwa menurut ukuran rata-rata kekuatan angin
terkuat di sekitar pusat pusaran angin daerah tropis, pusaran angin daerah tropis
dibagi 4 kategori yaitu tekanan rendah tropis, badai angin tropis, badai angin
tropis kuat dan Taufan. Pusaran angin tropis dengan kekuatan angin di bawah 8
tingkat disebut tekanan rendah tropis, 8-9 tingkat disebut badai angin tropis,
10-11 tingkat disebut badai angin tropis kuat, 12 atau di atas 12 tingkat
disebut Taufan. Pusaran angin tropis dengan kekuatan angin 12 tingkat atau di
atas 12 tingkat di sekitar pusat Australia, samudera pasifik timur, samudera
atlantik disebut Thypoon.
3. Earthquake (Gempa Bumi)
Gempa bumi, yaitu getaran cepat
litosfer. Berdasarkan sebab terjadinya gempa bumi dapat dibagi dua jenis :
gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik. Gempa bumi tektonik dampaknya
paling luas pada manusia. Terjadinya gempa bumi ini karena tegangan bagian
dalam bumi, sehingga menyebabkan perubahan struktural bumi. Lapisan batuan
dalam kerak bumi, dimana dibawah efek tegangan bumi dalam jangka panjang, akan
terjadi kemiringan dan lekukan, saat tegangan bumi yang terakumulasi melampaui
batas maksimum yang dapat ditahan lapisan batuan, maka akan terjadi kesalahan
letak dan retakan secara tiba-tiba di daerah lapisan batuan yang lemah,
sehingga energi yang terakumulasi dalam jangka waktu panjang tiba-tiba
dilepaskan, dan menyebar ke 4 penjuru dalam bentuk gelombang gempa, sehingga
terjadi getaran di permukaan bumi.
4. Tsunami
Tsunami adalah suatu gelombang laut yang
memiliki daya perusak yang kuat. Aktivitas bumi seperti gempa bawah laut,
letusan gunung berapi atau tanah longsor dan sebagainya kemungkinan juga akan
mengakibatkan Tsunami. Ketika terjadi gempa, stratum (lapisan) dasar laut
mengalami keretakan, sebagian stratum naik atau tenggelam secara tiba-tiba, dan
inilah yang mengakibatkan segenap lapisan dari dasar laut hingga ke permukaan
mengalami “goncangan” keras. “Goncangan” ini tidak sama dengan gelombang yang
biasa kita jumpai. Gelombang laut umumnya hanya naik di sekitar permukaan,
tingkat kedalamannya tidak besar. Sedang “goncangan” air laut yang disebabkan
gempa adalah fluktuasi segenap sistem air dari permukaan laut ke permukaan,
energi yang terkandung di dalamnya sangat mengejutkan.
5. Vulcano (Letusan Gunung Berapi)
Gunung berapi bukan gunung yang
menyemburkan “api”, yang disemburkannya adalah suatu zat kental bersuhu tinggi,
dan zat ini disebut magma (lahar). Saat gunung berapi meletus, pemandangan akan
tampak sangat menakjubkan. Karena suhunya yang tinggi, dan mendapat tekanan
kuat dari kerak bumi, karena itu, jika bertemu dengan daerah yang agak tipis
dan bercelah, maka laharnya akan meluncur ke permukaan dengan deras. Terjadinya
gunung berapi adalah di bawah permukaan bumi, daerah yang semakin dalam, maka
suhunya juga akan semakin tinggi, di kedalaman sekitar 20 mil, tingginya suhu
cukup melumerkan sebagian besar batuan. Saat batuan lumer akan mengembang dan
perlu ruang yang lebih luas. Materi yang dilumerkan oleh suhu tinggi ini akan
naik menelusuri celah. Saat tekanan lahar lebih besar dari tekanan batuan di
permukaannya, akan meletus dan membentuk sebuah gunung berapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar